Sabtu, 16 Oktober 2021

Penguatan Numerasi Melalui Pembelajaran Matematika

Penguatan Numerasi Melalui Pembelajaran Matematika

Penguatan Numerasi Melalui Pembelajaran Matematika

Pengantar

Numerasi erat kaitannya dengan kegiatan hitung berhitung. Terkait dengan itu numerasi, erat kaitannya dengan mata pelajaran matematika. Tetapi, ketika seseorang yang dianggap pintar berhitung ataupun jago matematika, kemudian dianggap kemampuan numerasinya bagus itu tidak sepenuhnya benar. Di era sekarang, anggapan tersebut sudah tidak berlaku lagi. Meskipun, masih ada yang menganggapnya demikian. 

Numerasi atau literasi numerasi atau literasi matematika sebagai kemampuan untuk menerapkan konsep matematika dalam memecahkan berbagai permasalahan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Seorang yang numerat, akan mampu memahami atau menerjemahkan berbagai bentuk grafik, diagram, bagan hasil interpretasi suatu informasi. Selanjutnya, dia akan menggunakan kemampuan memahami berbagai konten tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.

Jadi, peserta didik yang dianggap numerat, bukan hanya memahami konsep atau ketrampilan matematika, tetapi bagaimana mampu menerapkan untuk mengatasi berbagai permasalahan kehidupan di berbagai bidang. 

Mengapa Perlu Penguatan Numerasi dalam Pembelajaran?

Sederhananya, untuk mendukung kegiatan AKM. Pertanyaannya apakah memang untuk AKM saja? Penguatan numerasi dalam pembelajaran perlu dilakukan, salah satu tujuan praktisnya untuk menghadapi AKM. Tetapi, harapannya tidak sesederhana itu. Khawatirnya, akan "terpeleset" menjadi "drill soal". Sebuah kegiatan yang "konyol" atau sia-sia terkait dengan persiapan AKM.

Dengan penguatan numerasi ini, diharapkan siswa atau peserta didik dapat menerapkan dan bernalar menggunakan konsep matematikanya untuk menghadapi berbagai situasi nyata dalam kehidupan. Situasi ini bisa rutin atau tak rutin  serta multi konteks (personal, budaya, dan saintifik). Dengan pembelajaran yang mengintegrasikan numerasi ini akan menyiapkan mereka menjadi pribadi yang siap menghadapi masa depan yang semakin kompleks dengan berbagai konteks kehidupan yang makin beragam. 

Bagaimana Strategi Menguatkan Numerasi dalam Pembelajaran?

Numerasi bukan tanggung jawab guru matematika, tetapi semua mata pelajaran lain yang di dalamnya memuat konsep-konsep matematika. Untuk itu numerasi harus diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran bahkan dalam seluruh kegiatan sekolah, termasuk dalam ekstra maupun kokurikuler.

Numerasi secara eksplisit diajarkan dalam mata pelajaran matematika dan secara implisit dalam berbagai mata pelajaran lain. Dengan kemampuan numerasi maupun matematika ini, peserta didik dilatih untuk mendalami mata pelajaran lain yang juga mengandung numerasi. Di sini peserta didik mampu meningkatkan kemampuan numerasinya dengan menerapkan dalam berbagai konteks non matematika sekaligus mendapatkan pemahaman yang lebih utuh terhadap mata pelajaran non matematika itu.

Di samping itu, dalam berbagai kegiatan baik di sekolah maupun luar sekolah, peserta didik dilibatkan untuk mempraktikkan keterampilan numerasinya. Misalnya bersama-sama merencanakan ukuran kolam, taman sekolah, kebutuhan bahan untuk pameran, merancang anggaran dan berbagai kegiatan lain.

Bagaimana Prinsip Penguatan Numerasi untuk Matematika?

Saya pernah mengajar matematika dengan cara memberikan rumus, memberikan contoh soal, kemudian dilanjutkan siswa mengerjakan soal latihan baik secara mandiri maupun dibimbing. Baik individual maupun berkelompok. Di akhir pembelajaran, siswa mengerjakan soal secara individual dan mandiri. Hal yang sama juga terjadi ketika mengajar fisika. Apalagi kalau sudah "terdesak" untuk menyelesaikan tuntutan materi.

Langkah-langkah yang sistematis itu "terlihat" sukses hasilnya. Siswa-siswa saat itu riang gembira. Gurunya juga senang. Meskipun saat PTS dan PAS, materi tersebut terlupakan. Mereka tetap kesulitan dalam mengerjakan soal yang serupa dalam waktu yang lama.

Baru-baru ini, saya berasumsi jangan-jangan cara mengajarkan fisika atau matematika kepada mereka salah. Mereka sekedar mengulangi langkah-langkah mengerjakan soal berdasarkan contoh soal sebelumnya. Intinya siswa sekedar hapal urutan langkah-langkah mengerjakan soal, bukan memahami konsep secara utuh.

Pembelajaran model seperti itu hendaknya dirubah. OECD (2021) dalam Susanto (2021 : 11 - 13), menjelaskan bahwa penalaran matematika harus ditekankan sebagai aspek inti numerasi serta diejawantahkan melalui proses pemecahan masalah sebagai berikut : 1) Merumuskan (formulate); 2) Mengerjakan (employ); dan 3) Menafsirkan dan mengevaluasi (interpret and evaluate).

Langkah-langkah yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan aktivitas pembelajaran matematika adalah sebagai berikut : 1) Tahap pendahuluan; 2) Tahap Pembuatan prototype; serta 3) Tahap Asesmen. Pada tahap prototipe seorang guru dapat melakukan langkah-langkah : 1) Menentukan konten matematika berdasarkan KD; 2) Menentukan konteks yang sesuai; 3) Menentukan kompleksitas level kognitif; 4) Merancang proses pembelajaran; serta 5) Merancang kegiatan penutup.

Bagaimana Melakukan Penilaian Numerasi?

Penilaian dapat dilakukan secara biasa, yaitu melalui penilaian formatif. Yang perlu dipahami bahwa penilaian formatif ini dilakukan sepanjang pembelajaran, baik di awal , di tengah maupun di akhir pembelajaran. Dengan melakukan penilaian formatif ini, guru dapat memahami pengetahuan awal siswa serta melihat progres perkembangan pembelajarannya. Di sinilah dibutuhkan refleksi setiap saat jika ditemukan kendala agar dapat dilakukan berbagai pendekatan.

Guru dapat melakukan penilaian terkait dengan proses pemecahan masalah maupun penilaian ketrampilan penalaran matematika serta penggunaan alat matematika. Demikian juga perlu penilaian sikap yang terkait dengan rasa percaya diri, keluwesan, inisiatif, dan resiko. Siswa juga bisa melakukan penilaian diri terkait dengan perasaan yang dialami terkait dengan proses pembelajaran maupun tugas yang dikerjakan.

Demikian ulasan mengenai penguatan numerasi melalui pembelajaran matematikan secara konseptual. Semoga untuk selanjutnya bisa posting lagi terkait dengan penerapannya dalam pembelajaran.


Bahan bacaan :

Susanto, Dicky, dkk. 2021. Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Numerasi pada Mata Pelajaran Matematika untuk Jenjang Sekolah Menengah Pertama. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Comments

Postingan Acak

Pengikut

Back To Top