Senin, 05 Februari 2024

Buku "Broken" Dedy Dahlan

Buku "Broken" Dedy Dahlan


Buku "Broken" Dedy Dahlan
Terlalu lama tampaknya, saya tidak membaca buku secara tuntas, khususnya buku-buku yang kupinjam dari Perpustakaan Umum Kabupaten Purbalingga. Tetapi sekitar akhir September atau awal Oktober 2023, saya tertarik dengan buku berjudul "Broken" ini. 

Buku yang kubaca pelan-pelan, tetapi makin lama makin menjadi untuk terus dibaca (pembaca boleh berasumsi saya tetap ndak pernah selesai baca buku ini). Dari awal pengantar, penulis, yakni Dedy Dahlan mengatakan bahwa hal yang salah ketika mengatakan berbagai perubahan sekarang ini adalah terkait dengan teknologi digital atau pekerjaan atau semata "gangguan".

"Broken" adalah istilah yang tepat menggambarkan situasi saat ini yang tidak ada kepastian.


Mindset.Kebiasaan. Tuntutan. Pengalaman. Itulah yang yang perlu difokuskan. Gagal menghadapi berbagai ketidakpastian artinya gagal menjalani kehidupan. 

Ketika sesuatu yang baru muncul dan mengambil peran di dunia, maka sesuatu yang lama, yang tadinya ada di tempat tersebut, harus terlebih dahulu dihancurkan, atau perlahan digantikan dan dibiarkan berlalu bersama waktu.

Ini, adalah "Broken".

Broken itu berarti stabilitas tidaklah menjadi penting, pembelajaran sesuai tuntutan zaman, tergantikannya profesi lama dengan yang baru, para pekerja yang makin ingin dimanusiakan, hal-hal yang remeh bisa menjadi fenomenal, kekuatan yang tak lagi memusat, pengalaman menjadi tuntutan usaha, serta mengenai revolusi dan kehidupan Anda.

Because a digital transformation, is actually NOT about the technology. Walau ini terdengar seperti ancaman dan tantangan, sesungguhnya ada something cool tentang berubah. Yaitu Anda memiliki kendali untuk MENYIKAPI perubahan ini.

Menghadapi berbagai perubahan yang ada. Seperti kalau yang saya rasakan adalah menghilangnya persewaan novel/komik konvensional menjadi persewaan atau membaca berbayar buku-buku yang diinginkan. Wah, cukup menyediakan 1 file ya, yang bisa diakses beberapa, puluhan, ratusan, bahkan ribuan pembaca pada waktu yang sama.

BROKEN dalam Keseharianku
Atau ketika presensi kantor menggunakan aplikasi android berbasis maps buat lokasinya. Tak ada lagi rapel tanda tangan. Tak ada bedanya antara yang berangkat terus atau sering terlambat atau bolong-bolong kecuali karena kejujuran. Nah, dengan menggunakan aplikasi ketika menggunakan lokasi "akal-akalan' pun akan terdeteksi. Ini bukan lagi sebatas kedisiplinan yang dipaksa. Ini adalah BROKEN.

Penasaran? Silahkan baca buku berjudul "Broken" yang ditulis oleh Dedy Dahlan tersebut.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Comments

Postingan Acak

Pengikut

Back To Top