Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
Emotional Intelligence - Daniel Goleman |
Pada Bab 3 yang berjudul "Kapan yang Pintar Itu Bodoh", saya ingat beberapa kali mengambil contoh dari cerita di sana mengenai guru Fisika yang ditusuk dengan pisau dapur. Kebetulan juga awal jadi guru, saya mengampu mapel IPA Fisika, jadi cerita tersebut terasa pas saat kuceritakan kepada murid-murid saya dulu.
Yang menjadi penyesalan bagi David Pologruto, nama guru fisika tersebut, bahwa sang murid yang bernama Jason H, yang selalu mendapat nilai A semua mapel kecuali Fisika, tidak pernah meminta maaf atas apa yang telah diperbuatnya. Yakni menusuk dirinya karena dianggap sebagai sumber kegagalan dengan memberikan nilai 80 pada sebuah tes.
Buku ini telah dicetak yang ketiga puluh dua (Juli 2023) dan cetakan pertamanya tahun, tentunya bisa menjadi garansi, memang buku ini menjadi salah satu rujukan penting di Indonesia yang banyak diterapkan di dunia pendidikan.
Buku ini terdiri dari lima bagian, yakni membahas tentang otak emosional, ciri-ciri kecerdasan emosional, penerapan kecerdasan emosional, kesempatan emas, dan kecakapan emosional.
Buku ini dianggap menggemparkan yang mendefinisikan ulang apa makna cerdas dan mengapa EI ini menjadi lebih penting daripada IQ.
Dengan memahami anatomi pembajakan emosi, harapannya kita bisa membuat keputusan-keputusan dengan lebih bijaksana dengan mengatasi emosi yang terasa akan meledak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar