Senin, 27 Januari 2025

Kerangka Kerja Deep Learning

Kerangka Kerja Deep Learning

Agar dalam menerapkan deep learning sesuai tujuannya, maka diperlukan frame work atau kerangka kerja yang bertindak sebagai kompas atau penjaga arah. Jika deep learning ini untuk mencapai 6 kompetensi global (Fullan) atau 8 dimensi profil lulusan (kemdikdasmen), kerangka kerja ini dipakai sejak perencanaan sampai evaluasi program.

Berikut ini kerangka kerja deep learning dari Fullan (kiri) maupun dari kemdikdasmen (kanan) untuk membantu pemahaman kita agar lebih baik lagi.


Ada 4 lapisan dalam kerangka kerja deep learning dari Fullan, yang berbentuk lingkaran yang saling menguatkan.
Lapis 1`: deep learning dengan 6 kompetensi global sebagai outcome.
Lapis 2 : 4 elemen desain pembelajaran (praktik pedagogik, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pemanfaatan digital)
Lapisan 3 : kondisi yang mendukung pembelajaran mendalam yang meliputi kondisi sekolah, daerah, dan sistem.
Lapisan 4 : inkuiri kolaborasi yang mengelilingi seluruh lapisan lainnya karena pembelajaran mendalam memerlukan pembelajaran berkelanjutan pada setiap tingkatannya.

Deep learning atau pembelajaran mendalam pada lapisan terdalam ini digambarkan sebagai 6 kompetensi global yang terdiri dari karakter, kewarganegaraan (citizenship), kreatif, berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi. Sehingga deep learning ini dapat didefinisikan sebagai proses untuk mencapai kompetensi global tersebut yang dikenal dengan 6C. Kompetensi tersebut menggambarkan peningkatan kompleksitas dalam berpikir dan menyelesaikan masalah, handalnya kemampuan kolaborasi, pemahaman diri, dan tanggung jawab yang membawahi karakter dan kemampuan untuk merasakan dan melakukan aksi nyata sebagai warga dunia.

Dalam kaitannya terhadap lapisan 3, yakni perlunya kondisi yang mendukung deep learning ini, perlu diperhatikan 5 hal utama yaitu visi, kepemimpinan, budaya kolaborasi, memperdalam pembelajaran, dan pengukuran/penilaian yang baru.

Dalam kerangka pembelajaran mendalam yang disajikan oleh Puskurjar ada 3 prinsip pembelajaran, yakni berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan yang dikenal dengan mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning.

Pengalaman belajar yang berada pada lapisan di atasnya memuat memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Dari pengalaman belajar ini, tampak bahwa meskipun sebagai sebuah siklus, yang artinya refleksi yang dihasilkan akan menjadi refleksi awal bagi siklus berikutnya.

Dari siklus di atas tampak bahwa refleksi sebagai tingkat tertinggi yang seagai bentuk regulasi diri. Yang artinya seseorang mampu memahami dirinya dengan lebih baik terkait apa yang menjadi kelebihan dan kelemahannya sehingga tahu apa langkah yang dilakukan selanjutnya. Kondisi deep learning tercipta pada tahap refleksi dan juga saat seseorang mampu mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan untuk memberikan kemaanfaatan lebih lanjut.

Deep learning atau pembelajaran dasar pada tingkatan mengaplikasikan dan merefeksikan, sedangkan surface learning atau pembelajaran dasar : memahami.

Meskipun demikian untuk mencapai tahap pembelajaran mendalam ini, fase pembelajaran dasar perlu dilewati untuk mendapatkan pondasi yang kuat.

Dengan adanya kerangka kerja deep learning atau pembelajaran mendalam ini akan menjadi acuan bagaimana pembelajaran tersebut dibangun dan dikuatkan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Comments

Postingan Acak

Pengikut

Back To Top