Jumat, 05 Februari 2021

Cara Siswa Menyiapkan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Cara Siswa Menyiapkan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)



Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang awalnya akan dilaksanakan pada bulan Maret ternyata mundur pada bulan Oktober. Meski tidak perlu ada persiapan khusus seperti layaknya menghadapi Ujian Nasional (UN), tetapi mundurnya pelaksanaan AKM ini bisa memberikan kelonggaran bagi siswa untuk lebih jauh lagi memahami apa itu AKM.

Bahkan sampai sekarang mungkin, masih banyak siswa atau peserta didik yang memahami apa itu AKM. Apakah AKM sebagai pengganti UN? Bagaimana menyiapkan diri? Apakah harus mengikuti les? Apakah harus membeli berbagai buku tentang AKM? Apakah harus mengikuti try out (uji coba) AKM? dan berbagai pertanyaan lain yang menunjukkan masih banyak dari siswa atau peserta didik yang belum memahami apa itu AKM.

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) ini merupakan bagian dari Asesmen Nasional (AN), disamping adanya survei karakter dan survei lingkungan belajar. AKM ini merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid/siswa/peserta didik untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. 

AKM itu tentang kompetensi bukan konten mata pelajaran.

AKM ini terdiri dari literasi membaca dan numerasi. Literasi membaca ini meliputi membaca teks fiksi dan teks informasi. Teks fiksi atau sastra ini memiliki stimulus berupa  cerita rakyat, legenda, fabel, mitos, fiksi ilmiah, satir, puisi, prosa, drama, novel, pantun, soneta, epos, cergam, fantasi, ironi, lirik lagu, catatan perjalanan, (auto)biografi. Teks informasi memiliki stimulus berupa iklan, pengumuman, berita, artikel, pidato, brosur, infografis, resep, ulasan buku/film, buku panduan, editorial, dll. AKM numerasi beruopa bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, serta data dan ketidakpastian.

Jadi bagaimana cara siswa menyiapkan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Itu?

Untuk menjawab pertanyaan itu perhatikan penjelasan berikut.
1. Terus belajar tetapi mulai mengembangkan nalarnya. 
Jangan menghabiskan banyak waktu untuk menghapalkan yang bisa membuka buku/ringkasan/kamus dan sebegainya. AKM tidak mengujikan materi hapalan atau yang jawabannya ada di google.

2. Rajin-rajin membaca berbagai tema
Mulai berpikir untuk memahami setiap teks yang sedang dibaca
Jangan batasi bacaan hanya yang disukai semata. Jika selama ini hanya suka membaca naskah fiksi mulailah mau membaca teks informasi/non fiksi.

3. AKM Numerasi bukan permasalahan menggunakan rumus matematika. Tetapi bagaimana menggunakan nalar/logika kita untuk memahami dan menyelesaikan permasalahan kehidupan dengan bantuan rumus matematika. Jadi, yang dipentingkan adalah alur berpikirnya bukan rumus matematikanya. Jika terjebak pada rumus matematika maka sama saja dengan menyiapkan diri menghadapi Ujian Nasional (UN) bukan AKM.

4. Peserta AKM diperoleh melalui random acak. Dan tidak usah khawatir ketika merasa bukan sebagai siswa yang pintar. Pertama, nilai AKM tidak dipublish/diberitahukan secara individu. Kedua, penilaiannya menggunakan MultiStage Adaptive Testing (MSAT) atau tes adaptif yang menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki siswa.

Bagaimana? Apakah sudah sedikit memiliki gambaran bagaimana menghadapi AKM?

Terus melatih nalar, banyak membaca berbagai teks fiksi dan informasi, serta melatih menyelesaikan masalah dengan numerasi.

Pertanyaan berikutnya? Apakah perlu membeli buku tentang AKM?
Jawab : sesuai kebutuhan masing-masing. Tetapi targetnya bukan menghapalkan atau drill soal, tetapi lebih banyak untuk mengenal jenis-jenis soal AKM, jenis kompetensi yang diujikan, serta mengenal berbagai stimulus. Menjadi berbeda  kalau selama ini menjadi siswa sudah familiar dengan berbagai teks bacaan baik fiksi maupun non fiksi/informasi serta terbiasa menyelesaikan berbagai permasalahan sehari-hari dengan bantuan numerasi/matematika.
 
Untuk lebih memahami seluk beluk AKM bisa juga langsung mengakses ke https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm/


Kesimpulan
Terus belajar seperti biasa tetapi mulai gunakan nalar/logika dengan lebih optimal.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Comments

Postingan Acak

Pengikut

Back To Top