Selasa, 13 Oktober 2020

Pendidikan yang Memerdekakan

 


Cukup terlambat sebenarnya jika saya baru memulai belajar pemikiran Ki Hajar Dewantara terkait dengan pendidikan yang memerdekakan. 

Pendidikan di sini dimaksudkan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. 

Pendidikan ini sebagai "tuntunan" di dalam hidup tumbuhnya anak-anak kita.  Harus dimengerti bahwa hidup tumbuhnya anak itu terletak di luar kecakapan atau kehendak kita sebagai guru atau orang tua. Mereka akan tumbuh menurut kodratnya sendiri.

Seperti petani yang menamam padi. Petani tersebut tidak bisa mengubah kodrat padi menjadi jagung. Bertanam jagung pun jangan berharap akan menjadi padi. Cara bertanam padi pun berbeda dengan cara menanam jagung, begitu sebaliknya.

Yang bisa dilakukan petani adalah menuntun jalan tumbuhnya padi dengan menggemburkan tanah terlebih dahulu, menyemai, memupuk, menghindarkan padi dari berbagai penyakit sehingga padi tersebut tumbuh dewasa/menguning.

Itulah pendidikan, bukan mengubah kodrat anak-anak tetapi menuntun agar anak tersebut tumbuh dengan baik. Dan memang anak-anak tersebut harus dijaga agar tumbuh dengan subur, memiliki budi pekerti dan tetap sesuai kodratnya.

Pandangan ini senada dengan berbagai teori yang banyak berkembang jauh-jauh ini, seperti teori konstruktivisme, quantum teaching/learning, teori multiple intelligence (kecerdasan majemuk) serta berbagai pendekatan lain yang memang berfokus pada siswa. Bagaimana siswa berkembang dengan potensi yang dimilikinya. 

Hal yang konyol kan menyuruh ikan belajar terbang. Atau menyuruh bebek belajar memanjat pohon. Meskipun diprivat oleh seorang yang paling ahli pun, kodratnya bebek adalah bisa berenang. Malah bisa jadi karena sibuk belajar memanjat pohon, bebek tersebut melupakan kemampuan berenangnya.

Pendidikan yang memerdekakan marilah kita gagas kembali dan diimplementasikan. Jadikan ruang kelas/sekolah sebagai tempat belajar yang mengasikkan seperti taman untuk bermain.

Dalam era pandemi, ini pun apapun pilihan siswa mau belajar secara virtual atau di alam nyata dilandasi oleh pilihan-pilihan untuk tetap nyaman dan menyenangkan.

Berikut video pendek yang sedikit menggambarkan mengenai pendidikan yang memerdekakan. Apapun itu didasarkan pada pilihan serta dilakukan dengan riang gembira.




1 komentar:

  1. Mantap Pak.., sudah lama saya tidak melihat blog..
    Jadi penggerak saya untuk ngBlog lagi..

    BalasHapus

Daftar Blog Saya

Comments

Postingan Acak

Pengikut

Back To Top